Jakarta, CNBC Indonesia – Skandal terus melanda raksasa dirgantara Amerika Serikat (AS), Boeing. Terbaru, perusahaan itu diselidiki terkait dugaan memalsukan catatan pesawat berbadan lebarnya, Boeing 787 Dreamliner.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan membuka penyelidikan setelah Boeing memberi tahu bahwa perusahaan tersebut “mungkin belum menyelesaikan inspeksi yang diperlukan untuk memastikan aliran listrik antar komponen pesawat”. 

“FAA sedang menyelidiki apakah Boeing telah menyelesaikan inspeksi dan apakah karyawan perusahaan tersebut mungkin memalsukan catatan pesawat,” kata badan tersebut dikutip AFP, Selasa (7/4/2024).

“Pada saat yang sama, Boeing sedang memeriksa ulang seluruh pesawat 787 yang masih dalam sistem produksi dan juga harus membuat rencana untuk mengatasi armada yang sedang bertugas,” tambahnya.

Masalah ini muncul setelah seorang karyawan Boeing mengamati adanya “ketidakberesan” dan mengangkat masalah tersebut kepada supervisornya. Pengawas itu kemudian mengangkat masalah tersebut lebih lanjut.

“Kami segera meninjau masalah ini dan mengetahui bahwa beberapa orang telah melanggar kebijakan perusahaan dengan tidak melakukan tes yang diwajibkan, namun mencatat pekerjaan telah selesai,” kata kepala program Boeing 787, Scott Stocker, melalui email kepada stafnya.

“Kami segera memberi tahu regulator kami tentang apa yang kami pelajari dan mengambil tindakan perbaikan yang cepat dan serius dengan beberapa rekan satu tim,” kata Stocker lagi seraya menambahkan bahwa staf teknik memutuskan bahwa masalah tersebut tidak menimbulkan risiko keselamatan penerbangan secara langsung.

Penyelidikan ini menambah serangkaian masalah yang dihadapi Boeing 787. Maret lalu, sebuah insiden juga melanda Boeing 787-9 milik maskapai Chili, LATAM.

Pesawat itu dilaporkan terjun bebas dalam penerbangan dari Sydney, Australia, menuju Auckland, Selandia Baru, Maret lalu. Insiden itu menyebabkan 50 penumpang mengalami luka-luka.

Belum jelas apa penyebab insiden tersebut. Dalam sebuah pernyataan LATAM menyalahkan cedera tersebut akibat “kejadian teknis selama penerbangan yang menyebabkan pergerakan kuat”.

Dari lini pesawat berbadan sedang, kecelakaan menimpa penerbangan Alaska Airlines Januari lalu. Saat itu, panel di badan pesawat meledak.

Alhasil, pilot terpaksa berbalik dan mendarat darurat, dengan seluruh 171 penumpang dan enam awak di dalamnya selamat. Hal ini pun membuat regulator penerbangan AS (FAA) sempat melarang pesawat Boeing 737 MAX 9 untuk terbang.

Sementara itu, pekan lalu, seorang mantan auditor di perusahaan supplier untuk Boeing bernama Joshua Dean dilaporkan meninggal dunia secara mendadak. Hal ini terjadi saat auditor tersebut sedang menjadi whistleblower skandal keselamatan Boeing.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Potret Boeing 737 Max yang Gegerkan AS karena Baut Lepas


(sef/sef)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *