Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengadakan rapat kerja nasional (Rakernas) untuk mengevaluasi kinerja selama triwulan I 2024. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa evaluasi ini berlangsung per triwulan.

Ia menjelaskan bahwa secara umum sebagian besar KEK berkembang dan berkinerja baik atau sangat baik, namun masih ada sejumlah KEK yang membutuhkan lebih banyak dukungan karena perkembangannya yang relatif lebih lambat.

“Jika melihat dari target 2024 yaitu sebesar Rp78,1 Triliun, capaian realisasi investasi KEK pada kuartal 1 sudah menunjukkan hasil yang positif dengan tambahan realisasi investasi sebesar Rp15,1 triliun dan penambahan 9.342 orang tenaga kerja, serta tambahan 19 Pelaku Usaha baru yang berinvestasi di KEK. Secara kumulatif hingga triwulan I tahun 2024, 20 KEK telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp187,5 triliun dengan menyerap 126.506 orang tenaga kerja,” ungkap Susiwijono pada Rakernas KEK di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

KEK mendorong hilirisasi guna mendukung peningkatan nilai tambah perekonomian nasional. Salah satu KEK dengan success story hilirisasi dan diharapkan menjadi kawasan dengan ekosistem yang mendukung hilirisasi industri adalah KEK Gresik, dengan adanya Smelter PT Freeport Indonesia dengan proyeksi investasi sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun.




Peresmian pengoperasian Pabrik Pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023). (Dok: BUMN)Foto: Peresmian pengoperasian Pabrik Pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023). (Dok: BUMN)
Peresmian pengoperasian Pabrik Pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023). (Dok: BUMN)

“Sedangkan KEK dengan keunggulan sumber daya alam diarahkan untuk menjadi pusat pengolahan Sumber Daya Alam di daerahnya, misalnya Industri Pengolahan Kelapa Sawit di KEK Sei Mangkei dan Industri Pengolahan Bauksit di KEK Galang Batang,” kata Susiwijono.

Selain hilirisasi dan pusat pengolahan sumber daya alam, saat ini dikembangkan KEK sektor jasa lainnya seperti kesehatan, pendidikan, MRO, dan ekonomi digital yang diharapkan mampu menahan devisa yang keluar selama ini sekaligus menambah devisa baru

“Keberadaan KEK telah memberikan dampak ekonomi di berbagai bidang, mulai dari serapan tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat sekitar, pemberdayaan UMKM, peningkatan aktivitas ekonomi, peningkatan PDRB daerah dari aktivitas usaha di KEK, hingga terbentuknya pusat-pusat perekonomian baru di wilayah,” sebut Susiwijono.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Pengumuman: 3 KEK Baru Beroperasi Mulai 2024!


(fys/wur)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *