Jakarta, CNBC Indonesia-Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang berjalan satu putaran ternyata mampu menghemat Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN). Berdasarkan data APBN per akhir Maret 2024, biaya yang dihemat dari pemilu 1 putaran sebanyak Rp 12,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjabarkan untuk tahun 2024, pemerintah menganggarkan total Rp 38,3 triliun untuk penyelenggaraan Pemilu 2024. Dari jumlah tersebut, anggaran yang terealisasi sebesar Rp 26 triliun atau 67,9%. Berarti ada sisa anggaran Rp12,3 triliun yang tidak terpakai karena Pemilu sudah selesai.

“Artinya hampir 70% sudah dibelanjakan karena Pemilu pada Februari ini mengharuskan belanja yang ada di depan,” kata Sri Mulyani dalam rilis APBN Kita, Jumat, (26/4/2024).

Sri Mulyani menjabarkan pengeluaran yang paling besar dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Anggaran yang dipakai oleh lembaga itu sebesar Rp 23,8 triliun. Anggaran dipakai di antaranya untuk pemungutan dan penghitungan suara, serta honorarium badan adhoc.

Selain itu, pengeluaran untuk Pemilu juga dilakukan oleh 14 kementerian dan lembaga lainnya, seperti Polri. Jumlah anggaran yang terpakai adalah Rp 2,2 triliun. Anggaran itu dipakai untuk keperluan pengamanan pemilu hingga layanan pengaduan pelanggaran etik.

“Untuk pemilu ini karena sudah selesai kami harapkan pertanggungjawabannya dari belanjanya akan mulai disusun oleh kementerian dan lembaga,” kata dia.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ganjar-Mahfud Usung 21 Program Unggulan, Butuh Dana Rp2.500 T


(rsa/mij)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *