Jakarta, CNBC Indonesia – Eskalasi di wilayah Eropa terus memanas. Terbaru, Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan menempatkan senjata nuklir ke wilayah Polandia, sehingga memicu reaksi dari Rusia.
Warsawa sedang dalam pembicaraan dengan Washington mengenai kemungkinan menjadi tuan rumah senjata nuklir sebagai bagian dari program NATO. Presiden Andrzej Duda menegaskan kembali kesediaan Polandia untuk menjadi tuan rumah senjata tersebut dalam sebuah wawancara minggu ini.
Atas rencana ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, memperingatkan Rusia akan menganggap penempatan senjata nuklir asing di Polandia sebagai target militer utama. Menurutnya, manuver ini akan menimbulkan instabilitas regional.
“Moskow menganggap perluasan perjanjian pembagian nuklir NATO sangat mengganggu stabilitas dan bahkan mengancam Rusia,” ujarnya dikutip Russia Today, Kamis (25/4/2024).
Ryabkov menambahkan bahwa Polandia harus memahami bahwa perubahan apapun ke arah itu tidak akan memberikan keamanan tambahan bagi Warsawa. Ia menyebut lokasi penempatan nuklir itu pasti akan menjadi sasaran prioritasnya.
“Hal ini berlaku untuk misi gabungan, di mana anggota non-nuklir dari blok pimpinan AS dilatih untuk menggunakan perangkat keras Amerika, dan terlebih lagi untuk penempatan permanen senjata semacam itu yang dibicarakan oleh para pemarah di Warsawa,” tambahnya.
Diketahui pembicaraan penempatan nuklir ini terjadi saat blok Barat pimpinan AS sedang dalam tensi geopolitik yang tinggi dengan Rusia. Ini terjadi setelah Moskow menyerang Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin beralasan bahwa serangan didasarkan pada niatan Kyiv untuk bergabung dengan aliansi militer Barat pimpinan AS, NATO, yang notabenenya merupakan rival dari Moskow.
Selain itu, Putin berniat untuk mengambil wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebelumnya dikendalikan Ukraina. Ini untuk membebaskan masyarakat etnis Rusia yang disebutnya mengalami persekusi dari kelompok ultra nasionalis Ukraina.
Sementara itu, Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan kepada surat kabar Fakt pada hari Senin bahwa ia secara pribadi telah meminta AS untuk menempatkan sebagian persenjataan nuklirnya di Polandia. Ia menyebut hal ini demi menopang keamanan front Timur, yang berbatasan dengan Rusia.
“Jika sekutu kami memutuskan untuk mengerahkan senjata nuklir sebagai bagian dari pembagian nuklir juga di wilayah kami untuk memperkuat keamanan sisi Timur NATO, kami siap melakukannya,” katanya.
Ucapan Duda ini mendapatkan pertanyaan besar dari Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, yang berasal dari kekuatan politik saingannya. Ia ingin Duda mengklarifikasi niatnya dalam menyampaikan pernyataan tersebut.
“Ide ini sangat besar, menurut saya sangat serius,” tambah perdana menteri, menjelaskan bahwa Polandia tidak memiliki rencana khusus untuk menjadi tuan rumah nuklir asing.
Artikel Selanjutnya
Kepepet Lawan Putin, Ukraina Teriak Butuh Ini!
(luc/luc)