Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu sentra produksi bawang merah, Brebes, Jawa Tengah disebut Kementerian Perdagangan mengalami kebanjiran pada Februari-Maret kemarin. Hal ini menyebabkan produksi bawang merah para petani menjadi gagal panen.

Hal itu turut mengerek harga bawang merah di pasaran, bahkan di wilayah Jakarta sendiri harga bawang merah sudah tembus Rp80.000 per kg sedangkan di tingkat petani Rp40.000-50.000 per kg.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan pangan Nasional (Bapanas) ihwal lonjakan harga bawang yang terjadi belakangan ini. Katanya, untuk mengintervensi harga bawang merah yang tinggi sekarang ini Kemendag bersama Bapanas akan melihat kondisi sentra produksi bawang merah di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat.

“Bawang merah itu di Brebes kan banjir. Sama dengan pernyataan Kepala Bapanas (Arief Prasetyo Adi), bawang merah karena ada banjir di Brebes pasokannya berkurang mudah-mudahan setelah panen. Sekarang kita lagi lihat di Bima, NTB seperti apa,” kata Isy saat ditemui wartawan di Auditorium Kemendag, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Bawang Merah (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Bawang Merah (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Bawang Merah (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

“Sumber bawang merah kan ada di Bima juga, bukan hanya di Brebes,” sambungnya.

Meski demikian, Isy menyebut kebijakan lebih lanjut terkait distribusi bawang merah untuk intervensi harga ada di kewenangannya Bapanas, bukan di Kemendag.

“Kebijakan kan di Bapanas ya. Itu yang akan melakukan (intervensi harga) dari Bapanas yang melakukan. Kita sedang berkoordinasi dengan Bapanas, nanti Bapanas apakah nanti bawa dari Bima, kebijakan di sana (Bapanas),” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pedagang Teriak Harga Bawang Merah ‘Meledak’, Tembus Rp 80.000/Kg


(wur)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *