Jakarta, CNBC Indonesia – Tensi ketegangan antara China dengan Amerika Serikat (AS) kembali meningkat. Beijing memperingatkan bahwa dukungan militer Washington untuk Taiwan hanya meningkatkan “risiko konflik” di sepanjang selat tersebut, menyusul keputusan Kongres AS yang mengalokasikan US$8 miliar atau sekitar Rp130 triliun dukungan militer untuk pulau tersebut.
“Saya ingin menekankan bahwa penguatan hubungan militer Amerika Serikat dan Taiwan tidak akan membawa keamanan bagi Taiwan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, dilansir AFP, Rabu (24/4/2024).
“Ini hanya akan meningkatkan ketegangan dan risiko konflik di Selat Taiwan, dan pada akhirnya akan menjadi tindakan yang merugikan diri sendiri,” tutur Wang.
Kongres AS memberikan persetujuan akhir pada Selasa malam untuk paket bantuan senilai US$95 miliar kepada sekutunya termasuk Ukraina, Israel, dan Taiwan.
Presiden Taiwan yang baru menjabat, Lai Ching-te, mengatakan paket bantuan itu akan “memperkuat pencegahan terhadap otoritarianisme” dan “menjaga perdamaian”.
Namun Beijing, yang menyatakan tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menguasai pulau itu, pada Rabu memperingatkan “tindakan tegas dan efektif untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorialnya”.
Bantuan militer yang lebih dekat tidak dapat “menyelamatkan nasib buruk kemerdekaan Taiwan”, Wang memperingatkan.
“Amerika Serikat harus… berhenti mempersenjatai Taiwan, berhenti menciptakan ketegangan baru di Selat Taiwan, dan berhenti membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” katanya.
Artikel Selanjutnya
Awal 2024, China Buka Babak Baru Hubungan dengan AS
(luc/luc)